Permasalahan sampah yang tidak kunjung selesai memang menyebabkan banyak sekali masalah yang pastinya merugikan manusia, lingkungan, dan juga hewan. Makanya permasalahan sampah ini adalah permasalahan yang serius dan harus ditangani oleh semua lapisan dan kalangan. Mulai dari lapisan bawah masyarakat sampai kepada pemerintah harus turut andil dalam mengatur tata kelola sampah – sampah ini demi masa depan anak cucu yang lebih sehat nantinya.

Berbagai macam solusi sering kali ditemukan dan dicari oleh mereka yang benar – benar serius ingin menangani persoalan sampah ini. Berikut ini adalah beberapa solusi yang bisa diterapkan yang memang cukup menjadi solusi yang sangat baik :

1. Penguraian sampah organic dengan ulat dan lalat

Solusi pertama adalah menggunakan ulat dan lalat untuk mempercepat proses penguraian. Dan hal ini sudah diterapkan oleh pemerintah Depok dimana mereka melakukan inovasi dengan menggunakan ulat maggot atau biasa nama kerennya black soldier fly untuk mengurai sampah pada UPS Depok.

Saat masih kecil, yaitu saat masih menjadi larva sampai menjadi ulat, maggot ini mengkonsumsi sampah organic.

Sampah – sampahnya pemkot ambil dari pasar dan juga dari rumah – rumah warga. Nah untuk pemilahannya biar masyarakat sendiri yang melakukannya.

Untuk mempermudah, bagi warga yang melakukan pemilahan sendiri dan mengirimkannya ke UPS, nantinya akan diberikan pupuk gratis. Menurutnya, ulat maggot sampah jadi lalat, bisa mengolah puluhan ton sampah dalam waktu 15 hari.

2. Sampah plastic jadi emas

Pemerintah Banyuwangi melakukan kerjasama dengan PT Pegadaian untuk mengembangkan yang namanya bank sampah yang lokasi obyek wisata Pulau Merah Kecamatan Pesanggaran Kebupaten Banyuwangi. Nah di bank sampah tersebut, nantinya masyarakat bisa mengkonversinya menjadi emas.

Tujuan utama dari dibentuknya bank sampah ini tentu adalah untuk membuat lingkungan menjadi bersih, nyaman, sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat yang dibarengi dengan edukasi pengetahuan tentang pengelolaan sampah.

3. Bahan pembuat aspal dari kresek

Ini juga adalah salah satu solusi unik yang pernag dicoba diterapkan. Dimana DLH Kulon Progo menghimbau untuk semua pelajar yang berada diwilayah Kulon Progo mulai dari tingkat SD sampai SMA untuk membawa kantong kresek bekas yang ada dirumahnya kesekolah. Nantinya, bahwa kantong kresek itu akan diolah menjadi bahan campuran untuk pembuatan aspal. Hal ini bertujuan untuk mengembangka pengetahuan siswa mengenai kepedulian terhadap lingkungan.

4. Energy listrik dari sampah

Saat itu Revitalisasi sampah Tempat Pemprosesan Akhir atau TPA yang berada di Suwung , Denpasar, Bali memang tengah dilakukan. Nantinya, semua sampah yang ada disini akan dikelola dan diolah menjadi sumber tenaga listrik.

Luas cakupan areal yang digunakan untuk energy listrik ( Waste to Energy ) adalah seluas 5 hektar.

5. Dosen ITB berhasil ubah sampah jadi BBM dan Pupuk.

Seorang kepala laboratorium dan juga sekaligus dosen di ITB yaitu Zainal Abidin menilai bahwa sampah bisa membawa manfaat dan juga bisa menambah nilai ekonomi masyarakat.

Namun ia juga menuturkan bahwa harus ada pengelolaan sampah yang baik untuk menjalankan ini. Makanya ia mencetuskan program Masaro ( Manajemen sampah zero ) yang mana sebagai konsep untuk pengelolaan sampah di Indonesia.

Nantinya ia berharap konsep ini tidak hanya bisa mengatasi masalah sampah yang ada di Indonesia, tapi juga bisa menambahkan pendapatan yang ada.

Nah itu lah beberapa solusi unik yang memang telah ditemukan oleh mereka – mereka yang fokus mencari solusi dan jawaban atas permasalahan sampah yang ada di Indonesia.