Adinda Yusria Rachma, 18 tahun, berhasil meraih mimpi. Ia diterima di Universitas Gadjah Mada (UGM) melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP). Kebahagiaan Adinda berlipat ganda karena ia juga mendapatkan beasiswa Uang Kuliah Tunggal (UKT) Pendidikan Unggul Bersubsidi 100%, alias UKT 0. Ia tak perlu membayar uang kuliah sama sekali.
Penerimaan di UGM baginya terasa seperti mimpi yang menjadi nyata. Dukungan dari sang ibu menjadi kunci keberhasilannya.
Terinspirasi Ibu, Tekun di Keperawatan
Adinda diterima di Program Studi Ilmu Keperawatan, Fakultas Kedokteran, Kesehatan Masyarakat, dan Keperawatan (FKKMK) UGM. Inspirasinya berasal dari sang ibu, Eny Setyawati (57), seorang guru di Taman Asuh Anak Al Fatihah.
Ibu Adinda adalah single parent yang membesarkannya seorang diri sejak ayahnya meninggal saat Adinda berusia 2,5 tahun. Meskipun memiliki waktu dan penghasilan terbatas, Eny selalu memastikan Adinda bersekolah dengan penuh semangat.
Eny selalu menekankan pentingnya bekerja di bidang yang bermanfaat bagi banyak orang, baik pendidikan maupun kesehatan. Ia percaya hal tersebut merupakan ladang amal untuk kehidupan yang panjang, baik di dunia maupun akhirat.
Adinda sangat terinspirasi oleh nilai-nilai yang diajarkan ibunya. Ia ingin membantu orang lain, terutama dalam situasi darurat.
Menyeimbangkan Minat dan Prestasi Akademik
Selama SMA di SMAN 8 Yogyakarta, Adinda aktif berorganisasi di OSIS dan Palang Merah Remaja (PMR). Ia mengikuti berbagai pelatihan, seperti pertolongan pertama dan simulasi evakuasi bencana.
Partisipasinya dalam kegiatan ekstrakurikuler sempat membuatnya kesulitan mengatur waktu belajar. Nilai akademisnya sempat menurun di tengah semester.
Namun, Adinda mampu mengatasi tantangan tersebut. Ia belajar mengatur waktu, membatasi kegiatan di luar jam sekolah, dan membiasakan diri belajar di malam hari. Upaya kerasnya membuahkan hasil.
Dukungan dari guru, teman, dan terutama ibunya sangat berarti bagi Adinda. Doa dan dukungan ibunya selalu menyertainya.
Memasuki UGM dengan Cita-cita Luhur
Adinda bercita-cita memperdalam pemahaman tentang praktik keperawatan, penanganan pasien, dan pertolongan pertama di UGM. Ia ingin aktif dalam organisasi kemahasiswaan dan menjadi relawan, khususnya di daerah bencana.
Ia juga tertarik untuk terlibat dalam riset kesehatan masyarakat. Adinda ingin berkontribusi langsung kepada masyarakat yang membutuhkan tenaga medis.
Keberhasilannya masuk UGM menjadi bukti nyata bahwa kerja keras dan tekad yang kuat mampu mewujudkan mimpi. Adinda pun bersyukur atas kesempatan berharga ini. Ia merasa penerimaan di UGM bukan hanya kemenangan pribadinya, tetapi juga hadiah untuk ibunya yang selalu mendukungnya.
Penerimaan Adinda di UGM juga menjadi inspirasi bagi banyak orang. Kisah perjuangannya membuktikan bahwa kesuksesan dapat diraih dengan kerja keras, tekad yang kuat, dan dukungan dari orang-orang terdekat. Ia berharap dapat terus berkontribusi bagi masyarakat melalui profesi keperawatannya kelak.